Rabu, 23 Mei 2012

LAPORAN PENDAHULUAN RETINOBLASTOMA


LAPORAN PENDAHULUAN RETINOBLASTOMA
By: Eko Nurhadi, S.Kep, Ns



KONSEP DASAR PENYAKIT
ANATOMI MATA
PENGERTIAN
Merupakan Tumor ganas pada retina (Lapisan nukleus) dan kanker intraokular yang paling umum.

ETIOLOGI
Penyebabnya adalah tidak terdapatnya gen penekan tumor, yang sifatnya cenderung diturunkan.
Sekitar 10% penderita retinoblastoma memiliki saudara yang juga menderita retinoblastoma dan mendapatkan gennya dari orang tua.
Kanker bisa menyerang salah satu maupun kedua mata.
Kanker bisa menyebar ke kantung mata dan ke otak (melalu saraf penglihatan/nervus optikus).

MANIFESTASI KLINIK
  • Pupil berwarna putih
  • Mata juling (strabismus).
  • Mata merah dan nyeri
  • Gangguan penglihatan
  • Iris pada kedua mata memiliki warna yang berlainan
  • Bisa terjadi kebutaan.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
  • Pemeriksaan mata dalam keadaan pupil melebar
  • CT-scan kepala
  • USG mata (ekoensefalogram kepala dan mata)
  • Pemeriksaan cairan cerebrospinal
  • Pemeriksaan sumsum tulang
  • Pemeriksaan darah: Rb gene, serum carcinoembryonik antigen (CEA), serum alpha fetoprotein.
Klasifikasi Retinoblastoma Menurut Reesellsworth
Group I:
a. Tumor tunggal, <4>4 dd pd/dibelakang equator
Group II:
a. Tumor tunggal, 4-10 dd pd/dibelakang equator
b. Tumor multiple, 4-10 dd pd/dibelakang equator
Group III:
a. Ada lesi anterior ke equator
b. Tumor tunggal > 10 dd dibelakang equator
Group IV
a. Tumor multiple, beberapa > 10 dd
b. Perluasan lesi anterior
Group V
a. Tumor menempati lebih dari setengah retina
b. Vitreus menyebar 

PENATALAKSANAAN MEDIS
Tergantung pada ukuran dan lokasi tumor
Tumor kecil:
a. Cryotherapy
b. Laser terapi
c. Plaque radioterapi
d. Thermoterapi

Tumor yang lebih besar:
a. kemoterapi
b. radioterapi
c. Pembedahan

Jika menyerang satu mata: Keseluruhan bola mata diangkat
Jika menyerang kedua mata: bedah mikro
PENCEGAHAN
Jika di dalam keluarga terdapat riwayat retinoblastoma, sebaiknya mengikuti konsultasi genetik untuk membantu meramalkan resiko terjadinya retinoblastoma pada keturunannya.


KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN 
  • Riwayat Keluarga
  • Tanda dan gejala
  • Pemeriksaan fisik: Kaji reaksi pupil terhadap cahaya, ukuran dan leukoria
  • Evaluasi Starbismus 
MASALAH KEPERAWATAN
  • Perubahan sensori: visual
  • Gangguan integritas kulit
  • Gangguan citra tubuh
Dari Berbagai Sumber. Ns_LinA^^


SATUAN ACARA PENYULUHAN CARA MENANGANI TRAUMA MATA

Pokok bahasan            : 
  1. Pengertian Trauma Mata
  2. Macam-macam Trauma Mata
  3. Tanda Dan Gejala
  4.  Cara Menangani Trauma mata
  5. Pecegahan
Sasaran                        : Pasien dan Keluarga
Hari / Tanggal            : Jum’at, 28 Januari 2011
Waktu                          : Pukul 09.00 – 10.30

I.     Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga memahami dan dapat apa itu trauma mata, macam-macam trauma mata, tanda dan gejala, cara menangani bila terjadi trauma mata, dan cara pencegahan.

II.  Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapakan pasien dan keluarga dapat :
a.    Menyebutkan Pengertian Trauma Mata
b.    Menyebutkan Macam-macam Trauma Mata
c.    Menyebutkan Tanda Dan Gejala
d.   Menyebutkan Cara Menangani Trauma mata
e.    Menyebutkan cara Pecegahan terjadinya trauma mata

III. Sasaran
  Keluarga pasien yang di rawat di ruang Seroja (Mata) RSUD Ulin Banjarmasin.

IV.Materi
Materi penyuluhan terlampir :
1.    Pengertian Trauma Mata
2.    Macam-macam Trauma Mata
3.    Tanda Dan Gejala
4.    Cara Menangani Trauma mata
5.    Pecegahan


V.   Metoda
Ceramah dan tanya jawab

VI.Media
Laptop, LCD dan leaflet

VII.Kriteria Evaluasi
  Kriteria evaluasi pada keluarga pasien, yaitu:
    A.    Evaluasi Struktur
    ~     Pasien dan keluarga pasien hadir ditempat penyuluhan
    ~     Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Seroja (Mata) RSUD Ulin   Banjarmasin.
    ~     Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.

     B.     Evaluasi Proses
     ~     Pasien dan keluarga pasien antusias terhadap materi penyuluhan
     ~     Pasien dan keluarga pasien mengerti dengan apa yang disampaikan dan  mendiskusikan materi yang disampaikan.

     C.     Evaluasi Hasil
~   Pasien dan keluarga pasien hadir saat pertemuan.
~   Pasien dan keluarga pasien mengetahui tentang Pengertian Trauma Mata
~   Pasien dan keluarga mengetahui Macam-macam Trauma Mata
~   Pasien dan keluarga mengetahui Tanda Dan Gejala
~  Pasien dan keluarga mengetahui Menangani Trauma mata
~   Pasien dan keluarga mengetahui Pecegahan

VIII.       Kegiatan Penyuluhan

No.
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan peserta
1.
5 menit
Pembukaan:
·      Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
·      Memperkenalkan diri
·      Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

·      Menyebutkan materi yang akan diberikan

·    Menjawab salam

·    Mendengarkan
·    Mendengarkan dan memperhatikan
·    memperhatikan
2.
15 menit
Pelaksanaan:
·      Menjelaskan cara meningkatkan kesehatan telinga
·      Menjelaskan cara mencegah terjadinya penyakit pada telinga
·      Menjelaskan cara pemberian obat tetes telinga
·      Memberikan kepada peserta untuk bertanya

·      Memperhatikan dengan baik
·      Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan
3.
5 menit
Evaluasi:
·      Menanyakan kepada para peserta tentang materi yang telah diberikan dan reinforcement kepada lansia yang dapat menjawab.

·      Menjawab pertanyaan
4.
5 menit
Terminasi:
·      Mengucapkan terima kasih atas peran serta peserta
·      Mengucapkan salam penutup

·      Mendengarkan

·      Menjawab salam

IX.   Kesimpulan Kegiatan Secara Keseluruhan
Tercapainya semua kegiatan yang telah direncanakan, yaitu pasien dan keluarga antusias dalam mengikuti pendidikan kesehatan  tentang trauma mata.

X.      Materi Terlampir
  1. Pengertian Trauma Mata
  2. Macam-macam Trauma Mata
  3. Tanda Dan Gejala
  4. Cara Menangani Trauma mata
XI.Pengorganisasian 
       1.      Moderator       : Hesti Fitrianti 
       2.      Presentator     : Nirwansyah Riza & Melisa Pebriana 
       3.      Notulen            : Ainun Hikmah 
       4.      Fasilitator        : Nurahmi Surya Dewi
      Lia Setiawati
      Herlina
      M. Yusuf


Lampiran     :
MATERI PENYULUHAN

A.    Pengertian
Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak sengaja yang dapat menimbulkan perlukaan pada mata. Perlukaan yang ditimbulkan tersebut dapat ringan sampai berat atau menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan mata. Alat rumah tangga sering menimbulkan perlukaan atau trauma mata.

B.     Macam-Macam Trauma Pada Mata
  1. Tumpul, misalnya terpukul, kena bola tenis, atau shutlecock, membuka tutup botol tidak dengan alat, ketapel.
  2. Trauma tembus/tajam, misalnya pisau dapur, gunting, garpu, bahkan peralatan pertukangan.
  3. Trauma peluru, misalnya peluru senapan angin atau peluru karet.
  4. Trauma basa, misalnya sabun cuci, sampo, bahan pembersih lantai, kapur, lem (perekat).
  5. Trauma asam, misalnya larutan cuka atau gas air mata.
  6.  Trauma termal, misalnya panas api, listrik, sinar las, sinar matahari.
  7. Trauma bahan radioaktif, misalnya sinar radiasi bagi pekerja radiologi.
  8. Trauma listrik oleh karena listrik yang bertegangan rendah maupun yang bertegangan tinggi.

C.    Tanda dan Gejala
  1. Trauma tajam selain menimbulkan perlukaan dapat juga disertai tertinggalnya benda asing di dalam mata. Benda asing yang tertinggal dapat bersifat tidak beracun (seperti pasir, kaca) dan beracun (contohnya logam besi, tembaga serta bahan dari tumbuhan misalnya potongan kayu). Bahan tidak beracun dapat pula menimbulkan infeksi jika tercemar oleh kuman.
  2. Trauma tumpul dapat menimbulkan penurunan penglihatan sementara sampai perdarahan di dalam bola mata dan kebutaan.
  3. Trauma kimia asam umumnya memperlihatkan gejala lebih berat daripada trauma kimia basa. Mata tampak merah, bengkak, keluar air mata berlebihan dan penderita tampak sangat kesakitan, tetapi trauma basa akan berakibat fatal karena dapat menghancurkan jaringan mata secara perlahan-lahan.

D.    Cara Menangani Trauma Mata
  1. Sebaiknya penanganan jangan lebih dari 6 jam setelah terjadi trauma untuk menghindari terjadinya infeksi.
  2. Apabila terjadi cedera oleh karena benda tumpul, tajam, ledakan atau benda asing, sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit dengan mata tertutup.
  3.  Trauma tajam dengan perlukaan di mata jangan memberi pengobatan dalam bentuk apapun. Sebaiknya mata dibebat dengan plester. Pada umumnya perlu dilakukan operasi segera.
  4.  Bila terasa klilipan debu / pasir penanganan di rumah dapat dirimbang (aliri / air mengalir). Bila Tidak membaik, segera bawa ke rumah sakit.
  5. Trauma Kimia baik asam maupun basa sebaiknya secepatnya diguyur dengan air mengalir sebanyak-banyaknya kemudian diberi salep mata dan dibebat dengan plester secepatnya dikirm ke Rumah Sakit yang terdapat dokter spesialis mata.
  6. Apabila terkena panas segera kompres dengan air matang dingin dengan menggunakan kapas.
  7. Apabila terkena cedera sinar las, segera tutup mata dan bawa ke rumah sakit.
  8. Apabila terkena cedera elektrik, jauhkan dari sumber, kompres dengan air dingin dan segera bawa ke Rumah Sakit.

E.     Pencegahan
  1.  Trauma tumpul akibat kecelakaan tak dapat dicegah, kecuali akibat perkelahian.
  2. Diperlukan perlindungan bagi pekerja untuk menghindarkan terjadinya trauma.
  3. Sebaiknya setiap pekerja mengerti bahan apa yang ada di lingkungan
  4. Pada pekerja las sebaiknya memakai kaca mata.
  5. Berkendaraan sebaiknya memakai kaca mata / helm yang ada kacanya. 
  6.   Awasi anak-anak terhadap mainan yang berbahaya terhadap mata.
  7. Jauhkan anak-anak dari benda tajam misalnya pisau, jarum, lidi, bahan kimia (semua benda yang berbahaya).
  8.  Apabila menggunakan obat tetes mata, perhatikan betul label, tanggal kadaluwarsa dan perubahan warna
DAFTAR RUJUKAN

Syamsuhidayat & Wim De jong. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC: Jakarta





Tidak ada komentar:

Posting Komentar