Berawal dari tanaman liar, buruk rupa dan beraroma busuk, mengkudu
kini naik pamor menjadi bahan pangan, minuman dan obat-obatan herbal
alternatif. Bukan kelezatan rasanya, namun karena banyaknya manfaat
bagi kesehatan tubuh.
Menurut Jurnal Pacific Science (1949), buah mengkudu (Morinda citrifolia L)
diduga berasal dari Indonesia. Tanaman yang juga dikenal dengan
sebutan buah Pace atau Noni ini, bentuknya sebesar buah Pir. Berwarna
hijau di saat muda dan berubah putih kekuningan jika mulai matang. Ciri
lainnya, permukaan kulit buah berbintil dan dipenuhi mata berwarna
coklat kehitaman, rasanya sangat asam dengan aroma khas sangat tajam
ketika tua dan matang. Tidak disangka, tanaman yang selama ini dikenal
sebagai tumbuhan liar, buruk rupa dan berbau busuk, kini berubah
menjadi buah “ajaib” yang banyak di cari. Kepopuleran mengkudu tidak
terlepas dari hasil riset beberapa penelitian. Hasilnya sungguh di luar
dugaan, zat yang terkandung di dalam mengkudu sangat bermanfaat untuk
aspek kesehatan.
Manfaat buah mengkudu sudah dikenal manusia sejak 2000 tahun lalu.
Penduduk kepulauan Polynesia, Cina dan Indian yang pertama kali
memanfaatkan khasiatnya. Selanjutnya pengetahuan ini menyebar ke
Australia, Tahiti, Kanada, Malaysia dan akhirnya sampai ke Indonesia.
Di Indonesia, khususnya masyarakat pedesaan sebenarnya sudah
mengkonsumsi mengkudu sejak dulu. Masyarakat Jawa mengenal rujak bebek
yang salah satu bahannya adalah buah ini, sedangkan dari daun mudanya
sebagian orang mengolah menjadi bahan baku sayur atau dimakan mentah
sebagai lalapan. Baru pada tahun 1990-an mengkudu semakin dikenal luas.
Popularitas mengkudu tidak lepas dari keberhasilan Lembaga Pengkajian
Bisnis Pangan Bogor(LPBP), sebuah lembaga peneliti pertama Indonesia
yang meneliti manfaat mengkudu bagi kesehatan manusia.
Mengandung Senyawa Berkhasiat Obat
Jika Anda ingin mendapatkan manfaat yang maksimal dari buah mengkudu,
konsumsi buah yang sudah tua atau matang, hasil penelitian menunjukan
semakin matang maka zat-zat yang bermanfaat semakin bertambah.
Diantaranya adanya kandungan senyawa anthraquinone sebagai anti bakteri dan jamur, terpenten berfungsi meremajakan sel tubuh, dammacanthel
yang dapat mencegah perkembangan sel kanker dan melawan pertumbuhan
sel abnormal pada stadium pra kanker. Buah berkadar air 52% ini juga
menyimpan beragam vitamin, diantaranya asam askorbat, asam kaproat, asam
kaprik dan asam kaprilat yang mampu menangkal radikal bebas penyebab
kanker.
Kepopuleran mengkudu kini semakin mendunia, apalagi setelah Dr Heil
Solomon melakukan terapi terhadap 8.000 pasien. Hasilnya sungguh sangat
menggembirakan, pemberian sari mengkudu secara kontinyu memberikan
korelasi positif terhadap penyembuhan penyakit kanker, jantung,
mengontrol hipertensi, gangguan pencernaan, diabetes dan stroke. Selain
itu sari mengkudu juga dipercaya dapat meningkatkan daya tahan dan
stamina tubuh dan membantu penyembuhan tuberkulosis (TBC). Mengkudu juga
kaya akan serat yang baik untuk kesehatan saluran pencernaan.
Banyaknya manfaat yang dimiliki buah mengkudu, sangat pantas kalau para
ilmuwan menjulukinya sebagai Magic Fruit alias si buah ajaib.
Ragam Produk Mengkudu
Banyak orang yang kurang menyukai aroma mengkudu karena berbau busuk
dan berasa asam. Jangan khuatir, saat ini beragam produk hasil olah
mengkudu banyak beredar di pasaran. Mulai dari juice buah mengkudu
beraneka rasa, tablet mengkudu sampai yang berupa kapsul dengan mudah
dapat kita dapatkan. Bahkan tak hanya itu, produk perawatan tubuh dan
kosmetika seperti sampo, sabun, body lotion dll juga menggunakan bahan
baku mengkudu.
Buat Anda yang suka mengkonsumsi mengkudu segar, tips berikut dapat
membantu mengurangi aroma mengkudu yang tidak enak dan rasa asam.
Campurkan sari/jus mengkudu yang sudah di saring dengan gula merah atau
madu. Simpan di dalam tempat bersih, sejuk dan tertutup rapat selama
2-4 hari, dan jus-pun siap diminum tanpa bau busuk yang menyengat dan
rasanya menjadi manis segar. Proses penyimpanan ini akan mengurai asam
askorbat, kaproat dan kaprik penyebab bau busuk. Namun perlu diingat,
jangan menyimpannya terlalu lama karena akan menyebabkan terbentuknya
senyawa alkohol yang memabukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar