Senin, 28 Mei 2012

SAP SERUMEN


Posted by kodok blog at Sabtu, Januari 01, 2011 | Sabtu, 01 Januari 2011 | 0 comments
Labels: SAP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Serumen adalah hasil dari produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa yang terdapat dibagian kartilago liang telinga luar dan epitel kulit yang terlepas dan pertikel debu, yang berguna untuk melicinkan dinding liang telinga dan mencegah masuknya serangga kecil kedalam liang telinga.
Obstruksi serumen adalah adanya sumbatan serumen yang terdapat dibagian kartilago liang telinga luar dan epitel kulit yang terlepas dan pertikel debu, yang berguna untuk melicinkan dinding liang telinga dan mencegah masuknya serangga kecil kedalam liang telinga.
Obstruksi serumen ini tidak terjadi pada usia tertentu, dapat terjadi pada siapa saja dan usia berapapun. Faktor yang menyebabkan serumen terkumpul dan mengeras di liang telinga sehingga menyumbat, antara lain dermatitis kronik liang telinga luar, liang telinga sempit , produksi serumen banyak dan kental , adanya benda asing di liang telinga, adanya eksostosis liang telinga, serumen terdorong oleh jari tangan atau ujung handuk setelah mandi atau kebiasaan mengorek telinga. Paling banyak kasus terjadi adalah karena penumpukan serumen yang banyak dan akhirnya mengeras sehingga dapat mengakibatkan sumbatan.
Serumen juga berperan sebagai pelindung telinga mengikat kotoran yang masuk ketelinga. Seruman menghasilkan bau yang tidak enak sehingga serangga tidak masuk ke telinga. Oleh karena itu jagalah telinga anak-anak kita demi masa depanya. Bila kita menemui prestasi belajar menurun periksakan segera ke dokter ahli THT dan periksakan telinga secara rutin apabila terdapat keluhan kotoran telinga.
1.1.1 MANFAAT
Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan khususnya bagi pasien, dan keluarga pasien dan masyarakat secara umum dapat mengerti dan memahami tentang obstrusi serumen.
1.2 TUJUAN
1.2.1 TUJUAN UMUM
Setelah diberikan materi penyuluhan tentang obstruksi serumen, diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang obstruksi serumen dengan benar.
1.3.2 TUJUAN KHUSUS
Setelah mendapatkan meteri penyuluhan diharapakan keluarga pasien dapat:
a. Obstruksi serumen
1. Menjelaskan definisi obstruksi serumen
2. Menyebutkan penyebab obstruksi serumen
3. Menyebutkan tanda dan gejala obstruksi serumen
4. Menjelaskan bentuk bentuk serumen
5. Menjelaskan fungsi serumen
6. Menyebutkan yang tidak boleh dilakukan
7. Menyebutkan yang sebaiknya dilakukan.
8. Menyebutkan penatalaksanaan obstruksi serum
BAB II
PEMBAHASAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Obstruksi Serumen
Sub Pokok Bahasan : Obstruksi serumen
Sasaran : Keluarga pasien di Poli THT. RSSA Malang
Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal : Jum’at, 16 Juli 2010
Jam : 07.00-selesai WIB
Penyuluh : Mahasiswa Praktik Klinik Keperawatan Medikal

A. Materi Penyuluhan/Sub Pokok Bahasan
A. Menjelaskan definisi obstruksi serumen
B. Menyebutkan penyebab obstruksi serumen
C. Menyebutkan tanda dan gejala obstruksi serumen
D. Menjelaskan bentuk bentuk serumen
E. Menjelaskan fungsi serumen
F. Menyebutkan yang tidak boleh dilakukan
G. Menyebutkan yang sebaiknya dilakukan.
H. Menyebutkan penatalaksanaan obstruksi serum


B. Analisa Situasi
1. Peserta penyuluhan
Keluarga pasien di Poli THT RSU Dr. Saiful Anwar Malang
2. Penyuluh
Mahasiswa
Mampu mengkomunikasikan penyuluhan dengan metode yang sesuai
Mampu menguasai peserta penyuluhan untuk memusatkan perhatian
3. Tempat penyuluhan
Ruang poliklinik THT RSU Dr. Saiful Anwar Malang

I. Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode
Media Waktu
1. Pembukaan 1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan
4. Membuat kontrak waktu
5. Bina hubungan saling percaya 1. Menjawab salam
2. Mendengarkan Ceramah 5 menit
2. Pelaksanaan Obstruksi serumen
1. Menjelaskan pengertian obstruksi serumen
2. Menjelaskan penyebab obstrusi serumen
3. Menyebutkan tanda dan gejala obstruksi serumen
4. Menyebutkan faktor resiko
Menyebutkan cara menangani
5. penatalaksanaan obstruksi serumen
6. menjelaskan tentang apa yang boleh dilakukan dan tiidak boleh dilakukan 1. Mendengarkan
2. Menanyakan materi yang belum dimengerti Ceramah dan tanya jawab 15 menit
3. Penutup 1. Memberikan pertanyaan sesuai dengan materi yang telah diberikan
2. Menarik kesimpulan
3. Sambutan bimbingan CI
4. Menutup penyuluhan (salam) 1. Menjawab pertanyaan
2. Menjawab salam Tanya jawab 10 menit

Jumlah penyuluh : 5 orang (kelompok 2)
Jumlah peserta :
Feed back :
J. Media Penyuluhan
1. LCD
2. LAPTOP

K. Metode Penyuluhan
1. Diskusi
2. Tanya jawab

L. Pengorganisasian
1. Moderator : IKA RETNO UTAMI
2. Penyaji materi : DWI WAHYU INDAH PUTRI
3. Fasilitator : DIFKA BAGUS H
4. Observer : LAILATUL FITRI
5. Anggota : ADUNG DWI C

M. Materi (Terlampir)
N. Kriteria Evalusi
Kriteria hasilnya adalah keluarga pasien dapat:
1. Menjelaskan definisi obstruksi serumen
2. Menyebutkan penyebab obstruksi serumen
3. Menyebutkan tanda dan gejala obstruksi serumen
4. Menjelaskan bentuk bentuk serumen
5. Menjelaskan fungsi serumen
6. Menyebutkan yang tidak boleh dilakukan
7. Menyebutkan yang sebaiknya dilakukan.
8. Menyebutkan penatalaksanaan obstruksi serum


2.1 OBSTRUKSI SERUMEN
2.1.1 Definisi
Serumen adalah hasil dari produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa yang terdapat dibagian kartilago liang telinga luar dan epitel kulit yang terlepas dan pertikel debu, yang berguna untuk melicinkan dinding liang telinga dan mencegah masuknya serangga kecil kedalam liang telinga.
Obstruksi serumen adalah adanya sumbatan serumen yang terdapat dibagian kartilago liang telinga luar dan epitel kulit yang terlepas dan pertikel debu, yang berguna untuk melicinkan dinding liang telinga dan mencegah masuknya serangga kecil kedalam liang telinga.
Penyebab
Faktor yang menyebabkan serumen terkumpul dan mengeras di liang telinga sehingga menyumbat, antara lain: 1. Dermatitis kronik liang telinga luar 2. Liang telinga sempit 3. Produksi serumen banyak dan kental 4. Adanya benda asing di liang telinga 5. Adanya eksostosis liang telinga 6. Serumen terdorong oleh jari tangan atau ujung handuk setelah mandi atau kebiasaan mengorek telinga.


1.1.3 Tanda dan gejala
Gejala yang timbul akibat sumbatan serumen adalah pendengaran berkurang. Rasa nyeri timbul apabila serumen keras membatu dan menekan dinding liang telinga. Telinga berdengung (tinitus), pusing (vertigo) bila serumen telah menekan membrane timpani, kadang-kadang disertai batuk oleh karena rangsangan nervus vagus melalui cabang aurikuler.
1.1.4 Bentuk- bentuk serumen
1. Keras
2. Lunak
3. Basah
4. Kering
1.1.5 Peringatan
1. Apabila liang telinga dikorek korek, serumen dapat terdorong kedalam atau liang telinga mengalami infeksi karena keadaan yang kotor dan lembab.
2. Apabila telinga kita kemasukan air, serumen dapat mengembang sehingga menimbulkan rasa nyeri di telinga.
1.1.6 Akibat/ bahaya serumen
1. Tuli/ penurunan pendengaran
2. Nyeri telinga
3. Grebeg-grebeg
4. Rasa gatal pada telinga
5. Rasa berair pada telinga
1.1.7 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan disesuaikan dengan konsistensi serumen. Jika serumen lembek hanya dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada aplikator. Serumen yang sudah keras dikeluarkan dengan cara dikait dengan alat pengait. Serumen yang terlalu dalam (mendekati membrane timpani), dikeluarkan dengan cara mengirigasi liang telinga.1 Pada serumen yang keras membatu sebelum dikeluarkan harus dilembekkan terlebih dahulu dengan karbol gliserin 10% tiga kali tiga tetes sehari, selama tiga sampai lima hari, setelah itu dikait dengan alat pengait atau diirigasi jika serumen telah terdorong jauh kedalam liang telinga.
1.1.8 Yang tidak boleh dilakukan
1. Mengorek telinga dengan cutton bud, benda tajam dapat mendorong serumen semakin kedalam dapat terjadi luka pada liang telingan atau yang paling sering dijumpai cutton bud tertinggal didalam liang telinga.
2. Tidak boleh memasukan air ketelingabila pada liang telinga terdapat serumen maka serumen akan mengembang dan menimbulkan rasa nyeri ditelinga.

1.1.9 Yang sebaiknya dilakukan
1. Memeriksakan kepoli THT atau dokter ahli THT diperliukan alat dan keterampilan khusus untuk melihat dengan jelas bentuk,jenis dan posisi serumen serta membersihkan serumen
2. Membersihkan telinga dengan lap basah atau handuk hanya dibagian luar telinga saja.serumen dapat keluar sendiri secara alamiah karena posisi liang telinga kebawah, dengan gerakan mengunyah, serumen akan terbawa keluar telinga dan serumen dapat mengering karena udara.
1.1.10 Cara mengaluarkan serumen
1. Hanya boleh dilakukan dengan ah;linya dipoliklinik THT atau dokter ahli THT
2. Tergantung pada jenis, jumlah dan bentuknya
3. Dapat dikeluarkan dengan kain atau irigasi dan bila perlu dilunakan dengan obat sesuai petunjuk dokter ahli THT.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
Serumen merupakan kotoran telinga yang biasanya terjadi pada setiap orang tanpa mengenal umur. Serumen juga berperan sebagai pelindung telinga mengikat kotoran yang masuk ketelinga. Seruman menghasilkan bau yang tidak enak sehingga serangga tidak masuk ketelinga. Oleh karena itu jagalah telinga anak-anak kita demi masa depanya. Bila kita menemui prestasi belajar menurun periksakan segera ke dokter ahli THT.Dan periksakan telinga secara rutin apabila terdapat keluhan kotoran telinga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar